Definisi & Contoh Konservatisma Akuntansi |
AKUNTANSI INTERNASIONAL: PRINSIP KONSERVATISME DAN IFRS
Daftar Isi:
Apa itu:
Konservatisme akuntansi adalah salah satu dari empat konvensi akuntansi, yang merupakan standar, kebiasaan, atau pedoman terkait penerapan aturan akuntansi.
Bagaimana cara kerjanya (Contoh):
Ada empat konvensi akuntansi yang dikenal luas yang memandu akuntan:
- Jadilah konservatif. Dengan kata lain, mainkan dengan aman.
- Ungkapkan sepenuhnya.
- Konsisten. Dengan kata lain, gunakan metode yang sama untuk menghitung dan melaporkan kejadian serupa.
- Laporkan semua yang penting. Ini juga dikenal sebagai konvensi materialitas. Dengan kata lain, suatu barang atau peristiwa adalah material (dan dengan demikian harus diungkapkan) jika pengetahuan tentang peristiwa atau item tersebut dapat secara wajar mempengaruhi pengguna laporan keuangan.
Prinsip Akuntansi yang Umum Diterima (GAAP), yang diperbarui secara berkala untuk mencerminkan konvensi akuntansi terbaru dan aturan khusus, adalah sumber pedoman akuntansi definitif yang diandalkan perusahaan ketika menyiapkan laporan keuangan mereka. Aturan GAAP khusus terkadang tunduk pada interpretasi yang berbeda, dan perusahaan yang tidak bermoral sering menemukan cara untuk membengkokkan atau memanipulasinya untuk keuntungan mereka. Prinsip pertama, konservatisme, menyatakan bahwa akuntan harus membuat perkiraan yang hati-hati, tidak boleh membuat atau menerapkan interpretasi spekulatif terhadap aturan akuntansi atau, dalam istilah yang lebih terang, bermain cepat dan longgar dengan aturan.
Mengapa Penting:
Akuntansi konservatisme, bersama dengan konvensi akuntansi lainnya, menyediakan metodologi standar (atau, lebih realistis, pedoman etis) yang menciptakan laporan keuangan yang dapat diandalkan. Pada gilirannya, konservatisme akuntansi menciptakan cara yang dapat diandalkan untuk membandingkan hasil keuangan dari industri ke industri dan dari tahun ke tahun.