Perbandingan & Contoh Keuntungan Komparatif |
Ekonomi - Teori keunggulan Absolut vs Komparatif - SMA, PPLS, dan Ronin
Daftar Isi:
Apa itu:
Keunggulan komparatifadalah kemampuannya untuk menghasilkan barang atau jasa pada suatu biaya peluang lebih rendah daripada entitas lain.
Cara kerjanya (Contoh):
Ekonom terkenal David Ricardo pertama kali menciptakan istilah " keunggulan komparatif " pada awal 1800-an.
Mari kita lihat sebuah contoh konsep:
Asumsikan bahwa Perusahaan XYZ dan Perusahaan ABC keduanya membuat serpihan kayu. Perusahaan XYZ terletak di Oregon, di mana kayu berlimpah; Perusahaan ABC terletak di Death Valley, California, di mana kayu tidak berlimpah.
Perusahaan ABC harus menghabiskan lebih banyak uang daripada Perusahaan XYZ untuk membuat serpihan kayu karena harus membawa kayu dari negara bagian lain. Karena lokasinya dan sumber daya, Perusahaan XYZ memiliki keunggulan komparatif untuk Perusahaan ABC.
Penting untuk dicatat bahwa Perusahaan XYZ tidak dapat menjalankan bisnisnya lebih baik daripada Perusahaan ABC; yaitu, mungkin tidak membuat chip kayu yang sebenarnya lebih efisien daripada Perusahaan ABC (yang disebut "keunggulan absolut"). Keunggulan kompetitif datang dari akses Perusahaan XYZ ke bahan baku yang lebih murah.
Investor nilai, termasuk Warren Buffett yang hebat, sering menyebut keunggulan komparatif perusahaan sebagai "parit". Parit ini harus melindungi profitabilitas perusahaan selama kondisi sulit. Klik di sini untuk mempelajari Bagaimana Buffett Membuat + 362.000% Keuntungan dengan mencari perusahaan dengan keunggulan komparatif yang berkelanjutan.
Mengapa Penting:
Keunggulan komparatif adalah teori yang didasarkan pada relativitas. Jika suatu negara atau perusahaan relatif lebih baik dalam membuat suatu produk, ia harus membuat produk itu dan bukan yang lain. Dengan demikian, keunggulan komparatif adalah konsep penting dalam perdagangan global, dan inilah alasan banyak negara berkonsentrasi untuk mencoba memproduksi barang atau jasa tertentu secara lebih efisien daripada negara lain.
Karakteristik ekonomi, seperti jumlah lahan yang subur, tenaga kerja khusus, kehadiran sumber daya alam, atau infrastruktur canggih, mempengaruhi keunggulan komparatif yang dimiliki negara-negara. Gagasan ini mendukung gagasan bahwa setiap negara memiliki sesuatu untuk diperoleh dari terlibat dalam perdagangan.